Langsung ke konten utama

MENGGAPAI KETENANGAN HATI DENGAN MENGINGAT ALLAH (1), Sahre Via FB Rumah Zakat

MENGGAPAI KETENANGAN HATI DENGAN MENGINGAT ALLAH (1)

Seiring dengan makin jauhnya zaman dari masa kenabian shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka semakin banyak pula kesesatan dan bid’ah yang tersebar di tengah kaum muslimin, sehingga indahnya sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kebenaran makin asing dalam pandangan mereka. Bahkan lebih dari itu, mereka menganggap perbuatan-perbuatan bid’ah yang telah tersebar sebagai kebenaran yang tidak boleh ditinggalkan, dan sebaliknya jika ada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dihidupkan dan diamalkan kembali, mereka akan mengingkarinya dan memandangnya sebagai perbuatan buruk.

Sahabat yang mulia, Hudzaifah bin al-Yaman radhiallahu ‘anhu berkata, “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh perbuatan-perbuatan bid’ah akan bermunculan (di akhir jaman) sehingga kebenaran (sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) tidak lagi terlihat kecuali (sangat sedikit) seperti cahaya yang (tampak) dari celah kedua batu (yang sempit) ini. Demi Allah, sungguh perbuatan-perbuatan bid’ah akan tersebar (di tengah kaum muslimin), sampai-sampai jika sebagian dari perbuatan bid’ah tersebut ditinggalkan, orang-orang akan mengatakan: sunnah (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) telah ditinggalkan.”

Keadaan ini semakin diperparah kerusakannya dengan keberadaan para tokoh penyeru bid’ah dan kesesatan, yang untuk mempromosikan dagangan bid’ah, mereka tidak segan-segan memberikan iming-iming janji keutamaan dan pahala besar bagi orang-orang yang mengamalkan ajaran bid’ah tersebut.

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan kalau pada saat ini tidak sedikit kaum muslimin yang terpengaruh dengan propaganda tersebut, sehingga banyak di antara mereka yang lebih giat dan semangat mengamalkan berbagai bentuk zikir, wirid maupun shalawat bid’ah yang diajarkan para tokoh tersebut daripada mempelajari dan mengerjakan amalan yang bersumber dari petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau radhiallahu ‘anhum.

Tentu saja ini termasuk tipu daya setan untuk memalingkan manusia dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang lurus. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari kalangan) manusia dan (dari kalangan) jin, yang mereka satu sama lain saling membisikkan perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia)” (Qs. al-An’am: 112).

Bahkan, setan berusaha menghiasi perbuatan-perbuatan bid’ah dan sesat tersebut sehingga terlihat indah dan baik di mata manusia, dengan mengesankan bahwa dengan mengerjakan amalan bid’ah tersebut hati menjadi tenang dan semua kesusahan yang dihadapi akan teratasi (??!!). Pernyataan-pernyataan seperti ini sangat sering terdengar dari para pengikut ajaran-ajaran bid’ah tersebut, sebagai bukti kuatnya cengkraman tipu daya setan dalam diri mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Apakah orang yang dihiasi perbuatannya yang buruk (oleh setan) lalu ia menganggap perbuatannya itu baik, (sama dengan dengan orang yang tidak diperdaya setan?), maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya” (Qs. Faathir:8).

Sumber ketenangan dan penghilang kesusahan yang hakiki
Setiap orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala wajib meyakini, bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketentraman hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang maha Indah, dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).

Artinya dengan berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan

Bahkan, tidak ada sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Salah seorang ulama salaf berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini.” maka ada yang bertanya, “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?” Ulama ini menjawab, “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.”

Inilah makna ucapan yang masyhur dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah – semoga Allah U merahmatinya –, “Sesungguhnya di dunia ini ada jannnah (surga), barangsiapa yang belum masuk ke dalam surga di dunia ini maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti.”[6]

Makna “surga di dunia” dalam ucapan beliau ini adalah kecintaan (yang utuh) dan ma’rifah (pengetahuan yang sempurna) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (dengan memahami nama-nama dan sifat-sifat-Nya dengan cara baik dan benar) serta selalu berzikir kepada-Nya, yang dibarengi dengan perasaan tenang dan damai (ketika mendekatkan diri) kepada-Nya, serta selalu mentauhidkan (mengesakan)-Nya dalam kecintaan, rasa takut, berharap, bertawakkal (berserah diri) dan bermuamalah, dengan menjadikan (kecintaan dan keridhaan) Allah Subhanahu wa Ta’ala satu-satunya yang mengisi dan menguasai pikiran, tekad dan kehendak seorang hamba. Inilah kenikmatan di dunia yang tiada bandingannya yang sekaligus merupakan qurratul ‘ain (penyejuk dan penyenang hati) bagi orang-orang yang mencintai dan mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala

Demikian pula jalan keluar dan penyelesaian terbaik dari semua masalah yang di hadapi seorang manusia adalah dengan bertakwa kepada Allah U, sebagaimana dalam firman-Nya, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. ath-Thalaaq: 2-3).

Ketakwaan yang sempurna kepada Allah tidak mungkin dicapai kecuali dengan menegakkan semua amal ibadah, serta menjauhi semua perbuatan yang diharamkan dan dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam ayat berikutnya Allah berfirman, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya.” (Qs. ath-Thalaaq: 4).

Artinya: Allah akan meringankan dan memudahkan (semua) urusannya, serta menjadikan baginya jalan keluar dan solusi yang segera (menyelesaikan masalah yang dihadapinya).

Adapun semua bentuk zikir, wirid maupun shalawat yang tidak bersumber dari petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun banyak tersebar di masyarakat muslim, maka semua itu adalah amalan buruk dan tidak mungkin akan mendatangkan ketenangan yang hakiki bagi hati dan jiwa manusia, apalagi menjadi sumber penghilang kesusahan mereka. Karena, semua perbuatan tersebut termasuk bid’ah[10] yang jelas-jelas telah diperingatkan keburukannya oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya semua perkara yang diada-adakan adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat, dan semua yang sesat (tempatnya) dalam neraka.” (HR.Muslim, An-Nasa'i dan Ibnu Majah)

Hanya amalan ibadah yang bersumber dari petunjuk al-Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bisa membersihkan hati dan mensucikan jiwa manusia dari noda dosa dan maksiat yang mengotorinya, yang dengan itulah hati dan jiwa manusia akan merasakan ketenangan dan ketentraman.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Sungguh, Allah telah memberi karunia (yang besar) kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur-an) dan al-Hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Rasul) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Qs. Ali ‘Imraan: 164).

Makna firman-Nya “menyucikan (jiwa) mereka” adalah membersihkan mereka dari keburukan akhlak, kotoran jiwa dan perbuatan-perbuatan jahiliyyah, serta mengeluarkan mereka dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya (hidayah Allah Subhanahu wa Ta’ala).

Dalam ayat lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu (al-Qur’an) dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada (hati manusia), dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Qs. Yuunus: 57).

Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan perumpaan petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang beliau bawa seperti hujan baik yang Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan dari langit, karena hujan yang turun akan menghidupkan dan menyegarkan tanah yang kering, sebagaimana petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghidupkan dan menentramkan hati manusia. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perumpaan bagi petunjuk dan ilmu yang Allah wahyukan kepadaku adalah seperti air hujan (yang baik) yang Allah turunkan ke bumi…“ (HR. Bukhari dan Muslim)

sumber: muslim.or.id

www.rumahzakat.org

#RZInspirasi #SharingHappiness #Zakat #Sedekah#Sharing #Happiness #Berbagi #Donasi#DonasiOnline



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH DRAMATIS BEBAS HUTANG... (1), Share Via FB @Saptuari

KISAH DRAMATIS BEBAS HUTANG... (1) Kemarin di Group WhatsApp Syarea World para Pengusaha yang merindukan bisnis yang Syariah, ada salah satu member yang berceri ta kisah perjuangan bebas jeratan hutang riba. Kisah yang membuat haru member group lainnya yang sudah penuh sesak itu. Kisah ini seperti mengingatkan kita tentang ancaman Allah memusnahkan riba.. "Allah MEMUSNAHKAN RIBA DAN MENYUBURKAN SEDEKAH, dan Allah tidak menyukai orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa" -QS Al Baqarah 276 Dan ternyata ketika harta riba dimusnahkan, solusinya cuman satu... TOBAT, KEMBALI KE ALLAH! Hanya Allah lah yang akan mendatangkan kemudahan-kemudahan dan solusinya.. Atas izin mister FR ini, saya membagi kisahnya untuk kalian semua. Berikut kisahnya.. --------------------- "Mohon maaf sebelumnya, saya bercerita kisah ini semata-mata untuk semua saudara-saudara saya warga syaREA world ini, semoga bisa mengambil hikmahnya dari ujian hidup kita masing-masing. Jadi

Easy Copywriting, Rahasia Menjual Produk Laku Keras Nggak Karuan

Rahasia Menjual Produk Apapun Hingga Laku Keras Nggak Karuan. Salah satu buku   BEST SELLER  karya Kang Dewa Eka Prayoga yang fenomenal karena telah membantu para penjual Online berhasil produk-produknya hingga laku keras. Sangat mudah mempraktekannya, dipaparkan secara jelas sampai tuntas.  Buku ini memberikan panduan Copywriting yang mudah dipahami : - Bagaimana Memperbesar Konversi Penjualan Hingga 300% - Bagaimana Menulis Penawaran Yang SULIT DITOLAK Calon Pembeli - 17 Taktik Promosi Yang Terbukti Menghasilkan Apa kata mereka tentang Easy Copywriting Jadi tunggu apa lagi, bukunya bukunya bener-bener SANGAT TERBATAS loohh, siapa cepat dia dapat. Untuk Order / Pembelian silakan klik disini : EASY COPYWRITING

Emak-Emak Jago Jualan!!

Hai Emak-emak yang superrrr.. Mau tau cara mempunyai penghasilan sendiri, lumayan donk buat belanja-belanji. Yessss, disini bakal diajarin : - Cara Emak-Emak Memilih Bisnis yang Terbukti Laris - Tips dan Trik Praktis Manajemen Uang Bisnis - Teknik Service Excellent yang Bikin Pelanggan Puas - Bagaimana Manajemen Waktu Emak-Emak Jago Jualan yang Optimal - Optimasi Facebook dan Instagram Marketing ala Emak-Emak - Jurus 9T Mengalahkan Kompetitor - Strategi Jitu Meningkatkan Penjualan agar Banyak Orderan Ini semua Ditulis langsung oleh jagoannya seorang Praktisi Penjualan yang berpengalaman dan telah menghasilkan dari rumahan. Isinya tentang strategi dan teknik yang mudah dipraktikkan oleh emak-emak dan semua orang dengan bahasa yang mudah dimengerti, disertai Ilustrasi, dan TANPA BASA-BASI . Terbukti Ampuh Menghasilkan Ratusan juta bahkan Milyaran Rupiah. Pasti mau tau juga buktinya donk... ini sebagian testimoninya ya Bun.. Oiya, bukunya lagi PRO

JANGAN DULU BUKA BISNIS SEBELUM TAHU HAL INI!

JANGAN DULU BUKA BISNIS SEBELUM TAHU HAL INI! Tahukah Anda, 80% bisnis mati di tahun pertama? 50% sisanya mati di tahun ke-5? Dan hanya 4% bisnis yang bertahan hinggan tahun ke-10? Pertanyaannya, apa yang menyebabkan itu semua terjadi? Temukan jawabannya dalam buku “ 7   Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula ” karya  @DewaEkaPrayoga , seorang  Business Coach  dan  Entrepreneur  yang pernah melakukan 7 Kesalahan Fatal tersebut sehingga mengakibatkan kerugian bisnis sebesar Rp 7,7 Miliyar.   Kenapa Buku ini layak dibaca oleh Anda? Buku pertama dan satu-satunya yang membahas tentang kesalahan-kesalahan pengusaha di Indonesia.  Bukan buku motivasi, bukan buku inspirasi, tapi buku introspeksi yang akan mengubah nasib bisnis Anda kedepan. Ditulis berdasarkan pengalaman nyata, bukan hanya teori semata. Telah dibaca oleh ribuan orang dan mendapat apresiasi dari puluhan tokoh  entrepreneur  sukses di Indonesia. Apa yang akan Anda pelajari dalam buku ini?